Kemasan menu (packaging) menjadi pintu pertama penilaian pelanggan jika makanan Anda diantar secara daring (delivery online). Oleh sebab itu, pemilihan desain, bahan yang digunakan, hingga informasi apa saja yang terdapat di kemasan menjadi begitu penting! Poin utama dari kemasan adalah kesan pertama yang baik dari pelanggan.

Kendati sering disepelekan, kemasan ini banyak memiliki pengaruh terhadap perspektif pelanggan terhadap resto Anda, lho. Lewat kemasan, pelanggan bisa menimbang-nimbang apakah mereka akan melakukan pembelian kembali ke resto Anda. Lebih dari itu, pelanggan juga bisa mempertimbangkan untuk memberikan rating juga melalui kemasan! Makanya, jangan sampai pelanggan merasa makanan mereka kurang “aman” karena kemasan yang Anda pakai ya.

Jenis Kemasan untuk Masing-masing Menu yang Dijual

Memilih bahan kemasan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas produk, memastikan keamanan, dan memberikan kesan yang baik kepada konsumen. Berikut adalah beberapa contoh bahan kemasan yang bisa disesuaikan dengan jenis produk makanan tertentu.

1. Kemasan Kertas/Kardus

Jenis kemasan ini cocok untuk makanan kering dan roti-rotian. Kertas atau kardus adalah bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Mereka juga memungkinkan sirkulasi udara yang baik untuk produk yang harus tetap kering. Namun, kertas atau kardus kurang tahan terhadap kelembapan dan tidak cocok untuk produk yang berminyak atau berair.

2. Kemasan Plastik

Jenis kemasan ini cocok untuk makanan ringan (snack), keripik, dan makanan beku (frozen food). Plastik tahan air, mudah dibentuk, dan dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Hal ini membantu menjaga produk tetap segar dan aman dari kontaminasi. Namun, plastik umumnya tidak ramah lingkungan meskipun ada beberapa jenis plastik dapat didaur ulang.

3. Kemasan Vakum

Kemasan yang divakum umumnya digunakan untuk daging, ikan, keju, dan makanan olahan. Kemasan vakum menghilangkan udara dari kemasan sehingga memperpanjang umur simpan produk dengan mencegah pertumbuhan bakteri dan oksidasi. Namun, kemasan vakum ini membutuhkan peralatan khusus dan biaya produksi yang lebih tinggi.

4. Kemasan Aluminium Foil

Kemasan aluminium foil cocok untuk Anda yang berjualan cokelat, kopi, teh, dan makanan siap saji. Aluminium foil menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap cahaya, oksigen, serta kelembapan sehingga menjaga aroma dan rasa produk. Namun, pelanggan tidak dapat bisa melihat isi produk karena alumunium foil tidak transparan. Alumunium foil pun sulit didaur ulang dibandingkan dengan bahan lain.

5. Kemasan Metal (Kaleng)

Kemasan metal atau kaleng cocok untuk Anda yang menjual selai, sup kalengan, minuman ringan, dan makanan olahan. Kaleng sangat tahan lama, dapat ditutup rapat, serta memberikan perlindungan maksimum dari faktor eksternal, seperti cahaya dan udara. Mereka juga dapat didaur ulang.

6. Kemasan Karton Gable Top

Kemasan karton gable top cocok untuk susu, jus, dan minuman lainnya. Kemasan ini mudah digunakan, ramah lingkungan, dan menyediakan perlindungan yang baik untuk produk cair. Namun, kemasan ini kurang cocok untuk produk dengan masa simpan yang sangat lama kecuali dilapisi dengan bahan tambahan seperti plastik atau aluminium.

Memilih bahan kemasan yang tepat tidak hanya akan menjaga kualitas produk, tetapi juga dapat meningkatkan daya tarik produk di pasar, memenuhi regulasi, dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: 4 Indikator Andalan Partner GoFood untuk Menganalisis Laporan Laba Rugi

Apa Saja yang Harus Ada di Kemasan Makanan?

Kemasan tidak hanya digunakan untuk menjaga kualitas makanan, tetapi juga dapat menjadi informasi pertama untuk pelanggan saat mereka menerima pembelian. Oleh sebab itu, aspek-aspek ini nih yang sebaiknya ada di kemasan Anda!

1. Nama Produk

Tonjolkan nama resto yang jelas dan mudah dikenali agar pelanggan tahu apa yang mereka beli. Akan lebih baik jika nama resto Anda sudah sekaligus merepresentasikan menu-menu yang Anda jual. Dengan begitu, brand awareness (citra merek) resto Anda akan semakin eksis di mata pelanggan.

2. Logo dan Branding

Tambahkan logo perusahaan dan elemen branding lain untuk memperkuat identitas merek. Anda bisa menentukan logo berdasarkan menu yang Anda jual ataupun ciri khas lain resto Anda. Pastikan logo dan elemen branding yang digunakan berbeda dengan kompetitor ya agar pelanggan tidak tertukar ketika ingin melakukan pembelian kembali.

3. Deskripsi Produk

Penjelasan singkat tentang produk. Hal ini dapat meliputi bahan utama, rasa, cara memasak, atau karakteristik unik lainnya. Anda juga dapat menambahkan informasi mengenai petunjuk penyimpanan apabila menjual produk yang tidak harus dikonsumsi saat itu juga, seperti frozen food.

4. Label Sertifikasi

Label sertifikasi dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Jika ada, pasanglah label, seperti sertifikasi halal atau lainnya yang relevan.

5. Desain Visual

Pilihlah desain dengan warna, gambar, dan tipografi yang menarik sesuai dengan target pasar dan jenis produk. Warna, gambar, dan tipografi ini juga dapat disesuaikan dengan karakteristik resto Anda.

6. Informasi Mengenai Customer Care

Anda dapat menambahkan kontak atau nomor telepon customer service (pelayanan pelanggan) yang dapat dihubungi pelanggan. Kemudian, Anda juga bisa mengingatkan pelanggan untuk memberikan rating yang bagus apabila puas dengan makanan yang diterima. Terakhir, Anda dapat memberikan ucapan terima kasih untuk mengapresiasi pelanggan yang telah membeli dagangan Anda.

Baca juga: Strategi Promosi dan Iklankan Resto untuk Pengusaha Makanan Pemula

Itu dia pembahasan mengenai hal-hal penting apa saja yang perlu ada di kemasan serta jenis-jenis kemasan yang dapat Anda sesuaikan dengan menu resto. Jadi, jangan lagi menyepelekan perihal kemasan ya! Nyatanya kemasan sangat memengaruhi kepuasan pelanggan berbelanja di resto Anda.

Untuk menjaga kepuasan pelanggan, Anda juga bisa lho memberikan banyak promo dan iklan yang disukai oleh mereka lho. Yuk segera aktifkan promo dan iklan melalui tautan di bawah ini!