Semua Topik

Keuangan & Legalitas

Atur Keuangan Usaha

Bingung Cara Hitung BEP untuk Usaha Makanan? Ini Penjelasan dan Cara Mudah Menghitung BEP!

Atur Keuangan Usaha

Bingung Cara Hitung BEP untuk Usaha Makanan? Ini Penjelasan dan Cara Mudah Menghitung BEP!

Bingung Cara Hitung BEP untuk Usaha Makanan? Ini Penjelasan dan Cara Mudah Menghitung BEP!

Keuangan & Legalitas •

Diperbarui 5 Mei •

Baca 5 menit

Atur Keuangan Usaha •

Diperbarui 5 Mei •

Baca 5 menit


Menghitung Break Even Point (BEP) merupakan langkah krusial dalam mengelola usaha makanan. Dalam dunia kuliner yang kompetitif, memahami konsep BEP membantu para pengusaha untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan dan strategi bisnis mereka.

Untuk membantu para pengusaha makanan, khususnya yang baru terjun ke dalam dunia kuliner, BizTips akan membahas secara mendalam tentang pentingnya menghitung BEP serta langkah-langkah praktis untuk melakukan perhitungan BEP yang akurat. Dengan pemahaman yang baik tentang BEP, para pelaku usaha makanan dapat mengoptimalkan kinerja bisnis mereka dan mencapai keberhasilan yang lebih besar.

Penjelasan tentang BEP

BEP merupakan situasi saat total pendapatan yang diperoleh sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha makanan secara keseluruhan. Oleh karena itu, BEP sering juga disebut sebagai “titik impas’ atau “titik balik modal”. Secara prinsip, perhitungan BEP melibatkan estimasi modal yang dibutuhkan untuk operasional bisnis, kemudian menetapkan harga jual dan jumlah unit yang harus terjual agar modal dapat kembali. Dengan demikian, pelaku usaha makanan dapat meraih profit atau keuntungan.

Baca juga: No Drama, Gini lho Tips Manajemen Keuangan untuk Bisnis Kecil!

Keuntungan Menghitung BEP

Meraih keuntungan adalah salah satu tujuan utama ketika mengelola usaha makanan. Agar dapat menentukan potensi keuntungan atau strategi meraih keuntungan dalam bisnis, penting untuk memahami konsep Break Even Point (BEP). Dengan menghitung BEP, Anda dapat menetapkan harga jual produk serta menentukan jumlah penjualan harian yang diperlukan untuk mencapai titik impas atau keuntungan. Keuntungan mengetahui cara menghitung BEP, di antaranya

  1. Menentukan kapasitas produksi agar bisa mencapai untung.

  2. Mendapatkan informasi untuk proses pengambilan keputusan penjualan produk bisnis.

  3. Melakukan efisiensi supaya bisa menghasilkan untung maksimal.

  4. Menyesuaikan harga barang produksi dan jumlah penjualan agar tidak rugi.

  5. Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume produksi.

  6. Mengetahui jumlah minimal penjualan harian agar tetap balik modal.

  7. Menentukan bauran produk untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang ingin diraih.

Komponen Penting dalam BEP

1. Fix Cost (Biaya Tetap)

Sebelum mempelajari metode perhitungan BEP, penting untuk memahami konsep biaya tetap atau fix cost. Biaya tetap ini adalah pengeluaran reguler dalam bisnis atau usaha makanan yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Contohnya termasuk gaji karyawan, bunga bank, sewa tempat, dan penyusutan aset.

2. Variable Cost (Biaya Variabel)

Komponen selanjutnya adalah biaya variabel atau variabel cost. Biaya ini dapat berfluktuasi seiring dengan volume produksi dan proporsional dengan perubahan tersebut. Adapun contohnya meliputi biaya bahan baku, upah lembur, pengeluaran bahan bakar, dan lain-lain.

3. Revenue (Pendapatan)

Hal tak kalah penting dalam menghitung BEP adalah revenue alias pendapatan. Pendapatan adalah total uang yang Anda terima dari hasil penjualan.

4. Profit (Laba)

Komponen terakhir dalam penghitungan BEP adalah profit alias laba. Laba adalah keuntungan bersih yang Anda dapatkan, setelah total penghasilan dikurangi dengan biaya variabel dan biaya tetap.

Baca juga: Pelajari Cara Cerdas Kelola Dana untuk Pengembangan Usaha

Cara Mudah Menghitung BEP

Setelah memahami informasi seputar BEP, kini saatnya mendalami cara mudah menghitung BEP. Dalam menghitung BEP, ada dua metode yang bisa dipakai, yaitu BEP Unit dan BEP Nominal (Rupiah).

1. Rumus BEP Unit

Total biaya tetap/(harga jual per unit produk-biaya variabel setiap unit produk).

Contoh: Biaya tetap = Rp5.000.000 Biaya variabel = Rp500.000 Harga jual per unit = Rp2.000.000

BEP unit = 5.000.000/(2.000.000-500.000)

BEP unit = 3,33 (dibulatkan jadi 3 unit)

Dengan begitu, setidaknya harus ada 3 unit terjual agar Anda bisa balik modal.

2. Rumus BEP Nominal/Rupiah

Total biaya tetap/(kontribusi margin per unit/harga per unit).

Contoh: Biaya tetap = Rp5.000.000 Biaya variabel = Rp500.000 Harga jual per unit = Rp2.000.000

BEP nominal = 5.000.000/(2.000.000-500.000)/2.000.000

BEP nominal = Rp6.700.000

Dengan begitu, Anda mencapai BEP ketika angka penjualan mencapai Rp6.700.000.

Saat Anda mengetahui BEP, Anda dapat menghitung berapa banyak produk yang perlu dijual untuk mencapai keuntungan. Dengan demikian, Anda dapat mengalokasikan modal promosi secara lebih efektif mengingat tujuan akhir Anda adalah menghasilkan keuntungan.

Nah, agar semakin memudahkan Anda dalam menghitung biaya promosi, Anda dapat segera mencoba Kalkulator Biaya Promo GoFood. Dengan fitur tersebut, Anda tidak perlu lagi khawatir merugi karena seluruh biaya pengeluaran dan pendapatan bersih (netto) akan diperhitungkan secara akurat dan tepat. Fitur ini bisa Anda akses secara gratis di BizTips, lho!

Sudah mendapat perhitungan yang pas dan mau mencoba promo serta iklan GoFood? Langsung saja klik tautan berikut ini http://gjk.id/promogofood untuk mengaktifkannya promo dan iklan GoFood, ya.

Salam Laris Manis!


Apakah materi ini membantu?

like
dislike
Feedback

Punya saran?

Berikan saran Anda terkait materi ini atau yang ingin Anda pelajari di dalam BizTips.


Punya Pertanyaan Seputar GoFood Merchant?

Anda dapat menemukan panduan penggunaan GoFood Merchant di Pusat Bantuan untuk memudahkan Anda.

carton